Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Sabtu, 13 November 2010




Abstraksi
Arsitektur yang berpuing.
Gurun tidak berskala.
Ukuran menjadi tidak relevan.
Di Gurun tidak ada referensi arsitektural.
Dalam ketidakpastian yang menyeluruh ini,
arsitektur membenarkan dirinya hanya dalam aktivitas ritual,
sebagai perluasan dari lansekap.
Di Gurun, di tengah kesendirian,
arsitektur langsung berdiri sebagai tengara,
melebihi keabsahan fungsi itu sendiri.
Di Gurun, arsitektur mau tidak mau muncul monumental.
Di tengah Gurun, arsitektur berfungsi sebagai naungan,
sebagai pelindung, dan sebagai ruang kosong,
yang lantas mengingatkan pada ‘kehampaan’ Gurun.
Sebagai naungan, arsitektur muncul karena kebutuhan keseharian.
Arsitektur lantas menjadi ritual.
Ritual tersebut merubah kehampaan menjadi ruang yang berarti.
Dan akhir dari hidup arsitektur harus kembali ke kekosongan yang murni.
Mitos yang bersiklus.
Di tengah Gurun, arsitektur tidak memiliki ambisi untuk ‘berubah’.
Karena Gurun adalah gurun, tidak pernah berubah.
Gurun hanya bisa ‘berkembang’.
Gurun sangat anti-modern.
Bagi mitos modern dari “paviliun”,
Ide ‘bongkar-pasang’ adalah ideal.
Bagi kami, ide ‘berpuing’ adalah yang paling sesuai.
Keduanya merupakan ide dari kesementaraan.
Jika yang pertama cenderung ‘diluar konteks’,
memaksakan ide memindahkan dari satu tempat ke tempat lain,
yang kedua sangat mengakar dan spesifik pada lansekap.
Puing adalah lansekap itu sendiri.
Puing sangat kontekstual dan lokal.
Arsitektur yang mampu bertahan melewati reruntuhan bentuknya.
Paviliun ini adalah arsitektur yang berpuing.
Merencanakan menjadi puing akan hidup dari ke-tidak digunakan-nya,
melewati kesementaraan fungsinya.
Sadar akan kesementaraannya, dan kegentingan hidupnya,
arsitektur ini didominasi oleh perasaan ‘mati’ yang mendalam.
Bentuk lebih tidak penting ketimbang puing yang tersisa.
Arsitektur yang berpuing,
akan menihilkan dirinya sendiri.
Dia akan mati dengan sendirinya
secara pasti dalam lingkup alamnya:
Gurun.  



Danny Herbowo selaku penulis berkata "Bersamaan dengan gempita kemerdekaan dan damainya bulan ramadhan marilah kita saling berbagi.
berbagi imajinasi, berbagi ide, berbagi inspirasi, berbagi visi serta semangat juang, dan juga… berbagi kreatifitas".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar